Apakah kalian pernah melihat gambar-gambar ini sebelumnya?
Atau bahkan melihatnya secara langsung?
Apa sih yang menyebabkan hal-hal tersebut dapat terjadi di bumi kita? Kedua gambar tersebut adalah beberapa dampak dari Pemanasan Global.
Mungkin kita sudah familiar dengan "Pemanasan Global" tapi, apakah kita sudah benar-benar mengenalnya?
Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatya suhu rata-rata atsmofer, laut dan dataran bumi.
Suhu
rata-rata pada permukaan bumi meningkat
0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama
seratus tahun terakhir , sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad 20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meningkatnya suhu global
diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Akibat
pemanasan global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain
seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya insensitas cuaca ekstrem
berdampak terpengaruhnya hasil pertanian , hilangnya gletser, dan punahnya
berbagai jenis hewan.
Apa sih yang menyebabkan Pemenasan Global ini?
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada
listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan
gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi
karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan
ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi
alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari
kita yang enggan untuk melakukan ini.
2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran
bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari
mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta
bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring
dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua
peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
Gas metana menempati urutan kedua setelah
karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat
bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan
oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan
ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan
peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai
bahan baku membuat jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai
tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan
perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru
dunia dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20,
penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk
kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida
sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah
pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air
minum kita.
5 kegiatan berlebihan itu dapat menyebabkan hal-hal seperti:
Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat, dan penelitian yang dipublikasikan dalam Nature mengatakan:
"Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun 1981.Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam waktu dekat. "
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun.
"Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada pasokan air. "Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara banjir dan kekeringan." Menurut Guardian,…pemanasan global menyebabkan 300.000 kematian per tahun.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi manusia.
"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.
Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka.
"Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata hampir 4 km - ada indikasi bahwa hal ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, dengan rumah kita bisa hidup dengan tenang dan damai. Saat membangun rumah harap perhatikan fentilasi dan tata cahaya yang tepat. Jangan sampai anda malam hari harus menyalakan AC karena alasan panas dan fentilasi yang kurang. Saat siang hari pula desainlah rumah anda agar bisa terang tanpa harus menghidupkan lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan AC atau kipas angin.
5 kegiatan berlebihan itu dapat menyebabkan hal-hal seperti:
1. Kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia.
Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut
2. Korban akibat topan badai yang semakin meningkat.
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat, dan penelitian yang dipublikasikan dalam Nature mengatakan:
"Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun 1981.Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam waktu dekat. "
3. Gagal panen besar-besaran.
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun.
"Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada pasokan air. "Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara banjir dan kekeringan." Menurut Guardian,…pemanasan global menyebabkan 300.000 kematian per tahun.
4. Kepunahan sejumlah besar spesies.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi manusia.
"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.
5.
Hilangnya terumbu karang.
Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka.
"Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata hampir 4 km - ada indikasi bahwa hal ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan
Lalu, apa sih yang dapat kita lakukan agar mencegah hal-hal tersebut terjadi?
1. Jangan menebang pohon sembarangan dan lakukan reboisasi.
Berhubung pohon adalah pemasok oksigen terbesar, tanpa adanya pohon dan tumbuhan akan menyebabkan gas CO2 (karbon
dioksida) bisa dengan leluasa berkeliaran dan akhirnya membuat bumi semakin
panas. Selain itu, kita bernafas menggunakan oksigen tanpa adanya oksigen
mungkin kita tidak akan bisa hidup sampai sekarang. Meskipun sekarang, pohon sudah sangat berkurang setidaknya kita bisa memulai menabung untuk masa depan kita dengan melakukan reboisasi atau penanaman pohon yang dapat kita mulai dari lingkungan sekitar kita yaitu pekarangan rumah.
2. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke bahan bakar ramah lingkungan
Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi akan menyebabkan borosnya penggunaan
bahan bakar. Kita semua tau bahwa setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan
mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO, gas-gas ini bila dalam jumlah
yang besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang akhirnya membuat
terjadinya global warming semakin parah. Selain itu, kita dapat mulai beralih ke kendaraan berbahan bakar listrik.
3. Menghemat listrik.
Menghemat listrik dapat dimulai dengan mematikan semua listrik saat dipakai. Lebih baik lagi kalau mengganti lampu dengan lampu LED yang membutuhkan energi lebih kecil dengan sinar yang lebih terang. Lampu hemat
energi sejenis LED akan mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60% sehingga
kebutuhan energi dalam negeri akan bisa tercukupi. Dengan menghemat listrik kita tidak hanya menyelamatkan bumi kita tapi juga mengurangi pengeluaran bulanan.
4. Membangun rumah dengan fentilasi yang cukup
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, dengan rumah kita bisa hidup dengan tenang dan damai. Saat membangun rumah harap perhatikan fentilasi dan tata cahaya yang tepat. Jangan sampai anda malam hari harus menyalakan AC karena alasan panas dan fentilasi yang kurang. Saat siang hari pula desainlah rumah anda agar bisa terang tanpa harus menghidupkan lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan AC atau kipas angin.
5. Mengurangi penggunaan CFC
Pemakaian gas CFC (Chlorofluorocarbon) yang berlebihan dapat mengikat gas ozon di udara sehingga gas ozon semakin menipis. Hal ini akan mengakibatkan UV tidak dapat tersaring dan dapat menimbulkan pemanasan global yang disusul dengan penyakit-penyakit lain. Gas CFC dapat ditemukan di AC dan parfum semprot.
Nah, setelah mengenal Global Warming, mari kita mencegah global warming menjadi lebih buruk. Karena, kalau bukan dari diri kita sendiri maka siapa yang akan menyelamatkan bumi kita? dan apabila tidak dilakukan sejak sekarang maka kapan lagi?
0 komentar:
Posting Komentar